Senin, 30 April 2012

Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.
* Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.
* Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang
* Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
* Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan.
* Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.
* Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah
* Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan
* Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.
* Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu da

Kamis, 19 April 2012

alat panen

Mesin Panen Tebu

(SUGARCANE HARVESTER)

Deskripsi
Pada pendahuluan akan dijelaskan tentang metode dan peralatan panen tebu dan jagung, proses fungsional mesin panen tebu dan jagung, serta kalibrasi dan evaluasi kinerja
Relevansi
Pemahaman tentang mesin panen tebu (cane harvester) dan mesin panen jagung (corn harvester) sangat penting dalam pengelolaan pertanian modern.  Dengan memahami bagian atau komponen mesin dan cara kerja serta kinerja, maka pengelolanya akan dapat merencanakan dan mengatur penggunaan mesin panen tebu dan jagung secara efektif dan efisien (ekonomis).  Dengan demikian akan mendukung proses budidaya keseluruhan secara mekanis.

Tujuan instruksional khusus

Mahasiswa akan dapat menjelaskan bagian alat dan mesin, cara kerja, kinerja dan menguraikan prinsip-prinsip mekanika dari mesin panen tebu dan jagung



����������� Pemanenan tebu dapat dilakukan dengan beberapa cara.Berdasarkan atas keadaan tebu yang ditebang, cara pemanenan tebu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) pemanenan tebu hijau (green cane), dan (2) pemanenan tebu bakar (burnt cane).Berdasarkan atas sumber tenaga utama yang digunakan, pemanenan tebu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) pemanenan tebu secara manual, dan (2) pemanenan tebu secara mekanis.

����������� Pemanenan tebu hijau dilakukan secara langsung tanpa ada perlakuan lain terhadap tanaman tebu sebelum dipanen.Pemanenan tebu bakar dilakukan setelah tanaman tebu dibakar untuk membersihkan sampah daun tebu.

 

Pemanenan tebu secara manual

����������� Pemanenan tebu secara manual dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) loose cane, dan (2) bundle cane.Hasil panen dengan cara loose cane berbentuk tebu lonjoran yang lepas dan dimuat ke kendaraan angkut menggunakan grab loader, sedangkan hasil panen dengan cara bundle cane berbentuk tebu lonjoran yang terikat dan dimuat ke kendaraan angkut menggunakan tenaga manusia.

����������� Tahap pelaksanaan pemanenan tebu dengan cara loose cane (Soepardan, 1988):

(a)    Daun tebu kering (klaras) dibersihkan dan diletakkan dalam satu barisan

(b)    Pangkal batang tebu di permukaan tanah dipotong

(c)    Pucuk batang tebu dipotong

(d)    Potongan batang tebu ditumpuk pada satu barisan; umumnya 4 atau 6 deretan tebu yang telah ditebang disusun menjadi 1 deretan melintang.

Tahap-tahap pemanenan tebu dengan cara bundle cane adalah sama dengan cara loose cane, perbedaannya terletak pada potongan batang-batang tebu yang diikat dengan jumlah tertentu kemudian disusun pada suatu barisan.

����������� Kapasitas lapang pemanenan tebu secara manual umumnya sebesar 0.0025 ha/jam/orang.Apabila dalam 1 hari bekerja selama 8 jam maka akan diperoleh luasan tebu panen sebesar 0.02 ha, atau 1.6 ton tebu panen/hari/orang (TCH 80 ton/ha).Pabrik gula yang mempunyai areal tebu panen seluas 15 000 ha, maka akan diperlukan 750 000 hari-orang pemanen tebu.Apabila waktu panen selama 180 hari maka setiap hari kerja diperlukan 4.167 orang pemanen tebu.Kondisi ini telah memicu penggunaan mesin panen tebu yang mempunyai kapasitas tebang lebih besar.

 

Pemanenan tebu secara mekanis

����������� Faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya pemanenan tebu secara mekanis menggunakan mesin panen tebu (sugarcane harvester), diantaranya adalah:

(1)    Kesulitan memperoleh tenaga kerja tebang tebu karena adanya persaingan memperoleh tenaga kerja tebang tebu, terutama untuk pabrik gula di daerah yang jarang penduduknya

(2)    Tenaga kerja tebang tebu hanya bekerja selama 8 jam/hari pada siang hari, sedangkan mesin panen tebu dapat bekerja selama 24 jam/hari

(3)    Kapasitas tebang tebu mesin panen tebu jauh lebih besar dibanding tenaga kerja tebang tebu

(4)    Waktu panen tebu yang optimum umumnya relatif singkat sehingga penggunaan mesin panen tebu (sugarcane harvester), terutama pada daerah dengan tenaga kerja terbatas, akan dapat membantu menyelesaikan kegiatan pemanenan tebu pada waktu yang telah ditentukan, sehingga susut tebu atau gula dapat dikurangi (Abreu et al., 1980).

����������� Faktor-faktor yang ditimbulkan oleh keadaan lahan tempat mesin panen tebu dioperasikan yang mempengaruhi efisiensi waktu dan biaya pemanenan, diantaranya adalah:

(1)    Kemiringan lahan

(2)    Pola kebun

(3)    Tinggi dan panjang guludan

(4)    Kebersihan lahan dari benda-benda yang dapat mengganggu kinerja mesin.

����������� Pemanenan tebu secara mekanis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) menggunakan wholestalk harvester, dan (2) menggunakan chopper harvester.Kedua jenis mesin panen tebu tersebut berbeda dalam hal hasil potongan batang tebu panen.

����������� Wholestalk harvester memotong tebu pada pangkal batang dekat permukaan tanah, kemudian dibawa ke belakang dan disusun di atas guludan.Dengan demikian, tebu hasil panen masih berupa lonjoran batang tebu (utuh) yang diletakkan di atas permukaan tanah.Tebu hasil panen dengan cara seperti ini sering tercampur kotoran (tanah) pada saat pemuatannya ke alat angkut yang akan membawanya ke pabrik.

����������� Chopper harvester memotong tebu berupa potongan-potongan berukuran pendek. Tebu yang sudah dipotong pada pangkal batangnya akan dipotong lagi menjadi potongan-potongan lebih pendek yang disebut billet dengan ukuran 20 � 40 cm (Gentil dan Ripolli, 1977).

����������� Penggunaan chopper harvester akan lebih menguntungkan dibanding wholestalk harvester untuk beberapa kondisi tertentu.Pada Tabel 1 diperlihatkan perbedaan penggunaan dan hasil panen tebu menggunakan kedua jenis mesin panen tebu tersebut.

 

�������������� Tabel 1. Perbedaan penggunaan dan hasil panen tebu menggunakan����������� ����wholestalk harvester dan chopper harvester

Indikator

Wholestalk Harvester

Chopper Harvester

Proses pemanenan tebu

Memotong tebu pada pangkal batang dekat permukaan tanah, kemudian dibawa ke belakang dan disusun di atas guludan

Tebu yang sudah dipotong pada pangkal batangnya akan dipotong lagi menjadi potongan-potongan lebih pendek

Ukuran batang tebu panen

Lonjoran (batang tebu utuh)

Potongan-potongan pendek

Rabu, 29 Februari 2012

DASAR MOTOR BAKAR

01 Oktober 2009

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai Dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam. Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana
energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui dinding pemisah.

Keuntungan dari mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin
pembakaran luar adalah kontruksinya lebih sederhana, tidak memerlukan fluida kerja yang banyak dan efesiensi totalnya lebih tinggi. Sedangkan mesin pembakaran luar keuntungannya adalah bahan bakar yang digunakan lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai bahan-bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak dipakai untuk keluaran daya yang besar dengan banan bakar murah. Pembangkit tenaga listrik
banyak menggunakan mesin uap. Untuk kendaran transpot mesin uap tidak banyak dipakai dengan pertimbangan kontruksinya yang besar dan memerlukan fluida kerja yang banyak
1.1. Sejarah Motor Bakar
Sejarah motor bakar mengalami perkembangan yang menggembirakan sejak tahun
1864. Pada tahun tersebut Lenoir mengembangkan mesin pembakaran dalam tanpa
proses kompresi [gambar 1.1]. Campuran bahan bakar dihisap masuk silinder dan dinyalakan sehingga tekanan naik, selanjutnya gas pembakaran berekspansi yang mendorong piston, langkah berikutnya gas pembakaran dibuang. Piston kembali bergerak menghisap campuran bahan bakar udara dengan menggunakan energi yang tersimpan dalam roda gila. Mesin Lenoir pada tahun 1865 diproduksi sebanyak 500buah dengan daya 1,5 hp pada putaran 100 rpm

Sabtu, 25 Februari 2012

Traktorrrr alat pertanian

traktorrrrrrrrrrrrrrrrrr

Menghidupkan traktor roda dua
Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
Menghidupkan traktor tangan atau dua roda :
  1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan
  2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
  3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
  4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
  5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol
    diputar.
  6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
  7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
  8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
  9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
  10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
  11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik
  12. Traktor siap untuk dioperasikan
Mematikan traktor tangan atau dua roda:
  1. Lepaskan beban motor
  2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
  3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
  4. Tutup kran bahan bakar.

 


Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor
  1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
  2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
  • Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan
  • Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
  • Semua tuas dalam kondisi netral